Assalamu'alaikum 😊
Hai boleh cerita? Ya dibolehkan saja. Hehe.
Ceritaku pada post kali ini tentang filosofi dari "KhoirunNas anfa'uhum linnas".
Artinya kamu pasti mengetahui bahwa manusia yang paling baik adalah yang paling bermanfaat bagi manusia lainnya.
Aku tahu filosofi ini akan membuat indah hidup jika bisa diterapkan dalam keseharian. Betapa tidak waktu kita akan selalu dihiasi oleh perbuatan2 yg bermanfaat apalagi sesuatu yang membuat senang orang lain sangat diajarkan oleh rasulullah.
Namun realitanya.
Aku memiliki seorang teman. Dia berpegang teguh dengan filosofi di atas. Dan setiap menit berganti jam dan hari. Ia selalu berusaha untuk mengisi waktunya dg hal yg bermanfaat. Ya katakan saja, selalu terencana secara rapih dalam jadwalnya.
Jumat, 11 Mei 2018
Kamis, 12 April 2018
- Like BAHR -
Alhamdulillah, bisa berkunjung ke salah satu pantai lagi.
Tepatnya pantai Kenjeran pada minggu, 8 april 2018 .
.
Yah ini adalah kunjungan pertamaku kesana.
Setelah 1 bulan lalu sudah planning mau kesana. Cuma nggak jadi, karna belum sempat. Akhirnya keturutan juga. Iyeeey.
.
Menurutku kunjungan ini semacam bonus. Nggak kuduga sama sekali. Walopun tetap kunjungannya bersifat nimbrung. Hehe "diajakin" sama emak & kawan2nya.
.
Ya aku dapat melihat laut lepas tanpa ada pesisir. Hanya jembatan saja yang digunakan untuk melarung sesajen dari penduduk sekitar. Namun, dari kejauhan aku dapat melihat bahwa ada beberapa bangunan yang nampak megah walaupun belum sempat kesana. Cuma dari kejauhan saja. Mungkin jika kita analogikan, jodoh juga gitu .
.
Lalu setelah aku sampai disana, tepatnya jam setengah 3. Aku langsung bisa merasakan bebas. Iya seperti bebasnya laut lepas. Yang jika kita arungi tidak akan kelar satu hari. Pun saat kita melemparkan sesuatu, kita takkan pernah tahu akan sampai dan terjatuh dimana.
.
Dari sini aku mulai mengambil ibrah bahwa "apa sih yang harus aku tinggi hatikan?" Toh jika aku sekarang menjatuhkan diri tak akan pernah berpengaruh ke laut. Aku hanya, ya katakan semut yang masih terus berjalan "gremet" sampai nanti ada tumpangan ke negeri lain. "NB : aku berlaku kita"
Selain itu, aku juga berpikir bahwa kita juga harus bisa mengarungi kehidupan dengan cara terus merasa kurang akan berbuat kebaikan untuk sekeliling kita. Supaya kita bisa seperti laut yang luas "jembar", namun tetap nyaman untuk diarungi. Seperti biota ikan dan kawan2 didalamnya.
Tepatnya pantai Kenjeran pada minggu, 8 april 2018 .
.
Yah ini adalah kunjungan pertamaku kesana.
Setelah 1 bulan lalu sudah planning mau kesana. Cuma nggak jadi, karna belum sempat. Akhirnya keturutan juga. Iyeeey.
.
Menurutku kunjungan ini semacam bonus. Nggak kuduga sama sekali. Walopun tetap kunjungannya bersifat nimbrung. Hehe "diajakin" sama emak & kawan2nya.
.
Ya aku dapat melihat laut lepas tanpa ada pesisir. Hanya jembatan saja yang digunakan untuk melarung sesajen dari penduduk sekitar. Namun, dari kejauhan aku dapat melihat bahwa ada beberapa bangunan yang nampak megah walaupun belum sempat kesana. Cuma dari kejauhan saja. Mungkin jika kita analogikan, jodoh juga gitu .
.
Lalu setelah aku sampai disana, tepatnya jam setengah 3. Aku langsung bisa merasakan bebas. Iya seperti bebasnya laut lepas. Yang jika kita arungi tidak akan kelar satu hari. Pun saat kita melemparkan sesuatu, kita takkan pernah tahu akan sampai dan terjatuh dimana.
.
Dari sini aku mulai mengambil ibrah bahwa "apa sih yang harus aku tinggi hatikan?" Toh jika aku sekarang menjatuhkan diri tak akan pernah berpengaruh ke laut. Aku hanya, ya katakan semut yang masih terus berjalan "gremet" sampai nanti ada tumpangan ke negeri lain. "NB : aku berlaku kita"
Selain itu, aku juga berpikir bahwa kita juga harus bisa mengarungi kehidupan dengan cara terus merasa kurang akan berbuat kebaikan untuk sekeliling kita. Supaya kita bisa seperti laut yang luas "jembar", namun tetap nyaman untuk diarungi. Seperti biota ikan dan kawan2 didalamnya.
Kediri, 12 april 2018
#IbrahHadzalYaum #ceritaku #warnawarni #karnaAllah
Senin, 30 Januari 2017
Zaman TK Tak Terlupakan
Assalamu'alaikum sahabat arabic lovers :)
How are you today? Semoga nikmat dan keselamatan selalu terlimpahkan untuk semuanya. Aamiin
Selasa kali ini, aku akan meng-share beberapa kegiatan ya. meskipun sudah tidak update, namun kejadian ini pasti akan selalu menjadi kenangan.
apalagi aku juga sudah lama tidak menyentuh tulisan :D...
kejadiaannya sudah setengah tahun yang lalu ketika aku menjalani hidup berkelompok dengan beberapa teman yang sebelumnya belum pernah kenal sama sekali. kebetulan dari satu kampus dan waktunya untuk mengikuti KKN (Kuliah Kerja Nyata) bukan (Kuliah Karo Ngopi)....
tepatnya pada Hari/Tanggal : Jum’at, 22 Juli 2016, jam 08.00 WIB. bertempat di Kelas B TK Dharma Wanita Asmoro Bangun 1. Aku Menjadi Guru di TK Dharma Wanita Asmoro Bangun 1.
Kronologisnya :
Tepat empat hari setelah kami,
peserta Kuliah Kerja Nyata (KKN) STAIN menetap di Dusun Dampit. Kami mempunyai
berbagai agenda yang harus dilaksanakan, demi tercapainya kesuksesan dalam
mengaplikasikan ilmu yang telah kami punya saat berada di bangku kuliah.
How are you today? Semoga nikmat dan keselamatan selalu terlimpahkan untuk semuanya. Aamiin
Selasa kali ini, aku akan meng-share beberapa kegiatan ya. meskipun sudah tidak update, namun kejadian ini pasti akan selalu menjadi kenangan.
apalagi aku juga sudah lama tidak menyentuh tulisan :D...
kejadiaannya sudah setengah tahun yang lalu ketika aku menjalani hidup berkelompok dengan beberapa teman yang sebelumnya belum pernah kenal sama sekali. kebetulan dari satu kampus dan waktunya untuk mengikuti KKN (Kuliah Kerja Nyata) bukan (Kuliah Karo Ngopi)....
tepatnya pada Hari/Tanggal : Jum’at, 22 Juli 2016, jam 08.00 WIB. bertempat di Kelas B TK Dharma Wanita Asmoro Bangun 1. Aku Menjadi Guru di TK Dharma Wanita Asmoro Bangun 1.
Kronologisnya :
Salah satu
agenda yang kami punya seminggu pertama saat itu adalah terjun ke
sekolah-sekolah yang ada di Dusun Dampit. Ada dua sekolah yang menjadi tujuan
utama mengajar kami, yaitu TK Dharma Wanita Asmoro Bangun 1 dan SD Asmoro
Bangun 2.Sekolah yang pertama kami datangi saat itu adalah TK Dharma Wanita
Asmoro Bangun 1 yang berada di sebelah barat SD Asmoro Bangun 2.
Jumat, 17 Juni 2016
"Aku dan Buku"
Postingan kali ini berkaitan dengan essai naratif yang aku buat
untuk mengikuti salah satu event pada radio buku. Berjudul : “Penyemangatku
Buku Motivasi”.
Tigabelas tahun silam, ketika kemampuan membacaku mulai terasah
karna berbagai usaha yang aku lakukan serta dorongan dari ibuku sehingga aku
bisa lancar dalam membaca sampai sekarang. Awal cerita dimulai ketika aku
menginjak di jenjang Sekolah Dasar. Pada saat itu, kemampuan bacaku sedikit
tersendat, berbeda dengan kebanyakan teman sekelasku pada waktu itu yang dapat
membaca teks bacaan buku, terutama buku materi bahasa Indonesia.
KAMIS MANIS
Assalamualaikum semua… :)
Segala puji bagi Allah yang sudah memberikan kenikmatan sampai hari
ini. Di bulan ramadhan yang penuh berkah di hari yang kedua belas. Semoga
kesehatan dan keberkahan juga terlimpah kepada semua pembaca blogku. :)
Hari ini, postinganku berkaitan dengan kamis
manis. Beberapa hari yang lalu, aku pernah beberapa kali membaca pada
sebuah time line di twitter yang membuat tweet mengenai kamis manis. Mungkin, karena
hal itu aku ingin membuat versi kamis manisku tersendiri.
Kata manis, sering identik dengan sesuatu hal
entah benda hidup ataupun mati yang mempunyai tekstur, bentuk dan yang lainnya
yang bersifat seperti gula. Persepsi manis tergantung kepada setiap orang dalam
memikirkannya. Menurutku manis itu adalah ketika aku melakukan kegiatan dalam
satu hari sesuai dengan rencana yang telah aku target pada hari sebelumnya.
Sehingga ketika planning yang sudah terjadwal sesuai dengan yang kulakukan,
maka dengan demikian waktu yang telah ada yang khusus diberikan oleh Allah
kepadaku bisa terback-up dengan baik. Yeyeye, Alhamdulillah :D karna dalam
sebuah surat yang terdapat di Al-Qur’an disebutkan tentang bagaimana
berharganya waktu. Sampai-sampai ada pepatah arab yang mengatakan “Waktu itu
laksana pedang, jika kita tidak bisa menggunakan waktu tersebut dengan baik
maka kita akan terhunus sendiri oleh pedang tersebut”.
Jumat, 06 Mei 2016
“Jawa Timur – Jawa Tengah”
Assalamu’alaikum
sahabat arabic lovers :)
Alhamdulillah
bisa ketemu di tahun 2016, dan sekarang sudah memasuki bulan ke-5 yaitu bulan
Mei. Yah, kita sudah melewati bulan april yang penuh dengan kesan dan kenangan.
Karena di bulan April ada yang namanya “april mob”. Selain itu, ada
beberapa hal yang membuat mimin terasa spesial ketika sudah masuk bulan april
dan lanjut ke bulan mei. Oke, itu semua prolog yang akan memulai cerita pada
edisi hari ini.
Mimin punya
sebuah kisah yang baru saja terjadi, tepatnya pada kemarin lusa. Hari Rabu
tanggal 4 Mei 2016. Ini sebuah kisah perjalanan sehari penuh bareng keluarga
besar yang mengawali liburan long weekend. Liburan itu cocok diisi dengan
hal-hal yang mengesankan agar tak terlihat mainstream. Judul pada kisah
perjalanan awal bulan Meisisme ini adalah
“Jawa Timur – Jawa Tengah”
Rabu
pagi, ketika matahari masih termalu-malu untuk keluar dari persinggahannya.
Keluargaku sudah melakukan persiapan yang menurutku rempong. Dari peralatan
yang paling simple sampe rumit dibawa semua :D (aku juga sih).
Perjalanan kemarin lusa, berkisar sekitar 5-6 jam perjalanan untuk sampai kota
sebelah. Ya, kota Surakarta yang menjadi destinasi perjalanan. Tepatnya di
pinggiran Kota Solo sebelah barat yaitu Boyolali, Desa Karang Kepuh yang menjadi
tempat persinggahan hanya untuk 3-5 jam.
Sabtu, 30 Januari 2016
Kisah Para Ibu Hawa
Assalamu'alaikum sahabat arabic lovers :)
Pada edisi kali ini Vida akan berbagi informasi mengenai kisah-kisah pada zaman Nabi Muhammad SAW yang bisa kita teladani kisahnya/ kisah pertama datang dari kedermawanannya Sayyidatina Asma’ Radhhiyallahu ‘anha// Sayyiditina Asma’ Radhiyallhu ‘anha adalah seorang yang sangat dermawan. Sebelumnya, apabila akan berinfak, ia akan menimbang dan menakarnya. Namun, suatu ketika baginda Nabi Muhammad SAW bersabda kepadanya, “Janganlah kamu menyimpan harta, dan janganlah menghitung-hitung harta yang akan diinfakkan. Berinfaklah semampu yang dapat diupayakan!. Setelah mendengar sabda itu, ia bertambah semangat menginfakkan hartanya. Ia pun selalu menasehati anak-anak perempuannya dan wanita-wanita di rumahnya. “ Tingkatkanlah infak kalian di jalan Allah SWT!. Jangan menunggu lebihnya harta dari keperluan kita. Sebab, jika kita menunggu, tidak akan sempat berinfak di jalan Allah SWT (karena keperluan selalu bertambah terus). Sebaliknya, jika kita senantiasa berinfak, maka tidak akan ada kerugian yang disebabkan infak kita. (dari Kitab Thabaqat).
Pada edisi kali ini Vida akan berbagi informasi mengenai kisah-kisah pada zaman Nabi Muhammad SAW yang bisa kita teladani kisahnya/ kisah pertama datang dari kedermawanannya Sayyidatina Asma’ Radhhiyallahu ‘anha// Sayyiditina Asma’ Radhiyallhu ‘anha adalah seorang yang sangat dermawan. Sebelumnya, apabila akan berinfak, ia akan menimbang dan menakarnya. Namun, suatu ketika baginda Nabi Muhammad SAW bersabda kepadanya, “Janganlah kamu menyimpan harta, dan janganlah menghitung-hitung harta yang akan diinfakkan. Berinfaklah semampu yang dapat diupayakan!. Setelah mendengar sabda itu, ia bertambah semangat menginfakkan hartanya. Ia pun selalu menasehati anak-anak perempuannya dan wanita-wanita di rumahnya. “ Tingkatkanlah infak kalian di jalan Allah SWT!. Jangan menunggu lebihnya harta dari keperluan kita. Sebab, jika kita menunggu, tidak akan sempat berinfak di jalan Allah SWT (karena keperluan selalu bertambah terus). Sebaliknya, jika kita senantiasa berinfak, maka tidak akan ada kerugian yang disebabkan infak kita. (dari Kitab Thabaqat).
Faidah
:walaupun para sahabat Radhiyallahu ‘anhum dalam kesulitan dan kesusahan,
mereka senantiasa menginfakkan harta mereka untuk kebaikan-kebaikan dalam
perjuangan di jalan Allah SWT. Sedangkan kaum muslim dewasa ini, selalu
mengadakan kefakiran dan kesempitannya. Padahal mungkin pada zaman ini, sudah
tidak ada lagi suatu jamaah yang keluar di jalan Allah SWT dengan perut yang
diganjal dengan batu, atau mengalami kelaparan beberapa hari berturut-turut.
Kisah kedua
mengenai kisah syahidnya Sayyidatina Sumayyah Radhiyallhu ‘anha, ibu dari
Sayyidatina ‘Ammar Radhiyallahu’ anhu.
Sayyidatina
Sumayyah binti Khayyath Radhiyallahu ‘anha adalah ibu Sayyidina ‘Ammar
Radhiyallahu’ anhu. Sayyidatina Khayyath Radhiyallahu ‘anha ini beserta
suaminya, Sayyidina Yasir Radhiyallahu ‘anhu dan juga anaknya. Sayyidina ‘Ammar
Radhiyallahu ‘anhu banyak sekali menanggung penderitaan demi islam. Karena
cintanya terhadap islam telah merasuk ke dalam hatinya. Maka penderitaannya itu
tidak mempengaruhi keimanannya sedikit pun.
Ketika matahari
bersinar sangat panas, mereka di baringkan diatas kerikil-kerikil panas dengan
dipakaikan baju besi ditubuhnya. Mereka dijemur di bawah terik matahari, supaya
baju besinya semakin panas, sehingga mereka lebih menderita. Ketika baginda
Rasulullah SAW melewati mereka, beliau menyuruh mereka bersabar dan menjanjikan
surga kepada mereka.
Suatu ketika,
lewatlah Abu Jahal di hadapan Sayyidatina Sunayyah RA yang sedang berdiri. Abu
Jahal menaci maki Sayyidatina Sumayyah RA . Dalam keadaan marah, Abu Jahal
langsung menusukkan tombaknya ke kemaluan Sayyidatina Sumayyah RA. Akhirnya,
dengan luka itu Sayyidatina Sumayyah RA pun mati syahid. Dialah orang yang
pertama kali mati syahid dalam islam. (dari kitab Usudul Ghabah)
Langganan:
Postingan (Atom)